KRISTEN: Menurut Al Qur’an, yang tahu tentang hal ghaib hanyalah Allah SWT (Qs. 31 Luqman 34). Sementara Yesus tahu tentang kiamat (Qs. 43 Az Zukhruf 61). Berarti Yesus itu adalah Tuhan atau Allah.
JAWABAN: Apakah benar Al Qur’an mengatakan seperti itu, bahwa Yesus tahu tentang kiamat, berarti Yesus adalah Tuhan?
Berikut Qs. 31 Lukman 34:

Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.
Benar bahwa ilmu tentang hal yang ghaib, termasuk hari kiamat hanya Allah SWT saja yang tahu. Sementara menurut missionaris/penginjil, Yesus tahu hari kiamat, berarti Yesus itu adalah Tuhan. Mereka mendasarkan pada Qs. 43 Az Zukhruf 61, dianggap Yesus tahu kiamat, berarti Yesus itu Tuhan. Mari kita lihat isi Qs. 43 Az Zukhruf 61.

Dan sungguh, dia (Isa) benar-benar menjadi pertanda akan datangnya hari Kiamat. Karena itu, janganlah kamu ragu-ragu tentang (Kiamat) itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.
Pengertian ayat tersebut, bukan berarti Yesus tahu kapan terjadinya hari kiamat. Tapi kedatangan Yesus di akhir zaman nanti merupakan pertanda bahwa kiamat sudah dekat.
Sungguh aneh, ayat Al Qur’an tersebut mereka paksakan bahwa Yesus tahu kapan terjadi hari kiamat. Sementara menurut Bible mereka sendiri, Yesus mengaku dengan jujur bahwa dia tidak tahu kapan terjadinya hari kiamat. Simak kesaksian Yesus berikut ini:
Matius 24:26
Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”
Markus 13:32
Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.”
Bagaimana mungkin Yesus tahu kapan terjadinya hari kiamat, musim berbuah pohon ara saja Yesus tidak tahu. Perhatikan ayat Bible berikut:
Markus 11:12-14
(12) Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. (13) Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. (14) Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.
Dari bunyi ayat tersebut, dapat kita simpulkan sebagai berikut:
- Setiap yang merasa lapar, pasti bukan Tuhan
- Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan
- Setiap yang tidak bisa mengetahui dari jarak jauh, pasti bukan Tuhan
- Yesus tidak bisa melihat dari jarak jauh, berarti Yesus bukan Tuhan
- Jika Yesus itu Tuhan, walau dari jarak jauh tanpa mendekat, mestinya dia tahu pohon ara itu ada buahnya atau tidak
- Setiap yang tidak tahu musim berbuah, pasti bukan Tuhan
- Yesus tidak tahu musim berbuah, berarti Yesus bukan Tuhan
- Jika Yesus itu Tuhan, saat tibah di pohon ara tersebut yang ternyata tidak ada buahnya, kenapa dia tidak perintahkan “Hai pohon ara, keluarkanlah buahmu”
- Jika saat itu Yesus bisa perintahkan pohon ara tersebut mengeluarkan buahnya, mungkin Yesus itu Tuhan
- Malah karena kesal sudah lapar dan capek-capek mendekat tapi tidak ada buahnya, mengapa justeru pohon aranya yang malah dikutuk? Apa salahnya pohon ara tersebut?
Menjadikan Yesus setara dengan Allah, itu suatu kesalahan yang fatal, sebab Yesus hanyalah seorang utusan Tuhan yang tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, kecuali atas kehendak Bapanya.
Simak ucapan Yesus berikut ini:
Yohanes 5:30
Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.
Berdasarka kesaksian Yesus sendiri pada ayat tersebut, dapat kita simpulkan:
- Setiap yang tidak dapat berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan
- Yesus tidak dapat berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan
- Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan
- Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan
- Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan
- Yesus mengaku dia diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan
Kesimpulannya, Yesus bukan Tuhan, tapi hanyalah seorang utusan Tuhan. Pengakuan Yesus yang jujur seperti pada ayat di bawah ini, jelas sekali menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, sebab kata Yesus, Bapa (Allah) lebih besar dari dirinya sendiri.
Yohanes 14:28
Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.
Credits: Ustadz Insan LS. Mokoginta rahimahullah