Jawaban dari Muhamad itu bukan nabi, tapi hanya mengaku-ngaku nabi saja

Foto oleh: Daniel Jacob

KRISTEN: Muhammad itu bukan nabi. Jika beliau itu nabi, seharusnya ada yang membimbing beliau. Seperti Musa dibimbing oleh Harun saudaranya. Sedangkan Muhammad tidak ada yang membimbing beliau. Jadi beliau hanya mengaku-ngaku nabi saja.

JAWABAN: Nabi Muhammad saat pertama kali menerima wahyu di Gua Hira, beliau pulang, dan menceritakan kepada isterinya siti Khadijah. Mendengar itu, siti Khadijah menceritakan kepada pamannya yang merupakan seorang pendeta Nashrani yang sholeh, yaitu Waraqah bin Noufal. Mendengar hal tersebut, pendeta Waraqah bin Noufal meramalkan bahwasannya Muhammad akan menjadi seorang nabi.

Ternyata apa yang beliau ramalkan tentang masa depan nabi Muhammad benar-benar menjadi kenyataan. Justru yang memberikan kesaksian bahwasannya nabi Muhammad akan menjadi seorang nabi adalah pendeta Nashrani. Sementara Musa menjadi nabi atas kesaksian Harun, saudaranya sendiri.

Jika Musa menjadi nabi atas kesaksian Harun saudaranya sendiri, dan ada bukti tertulis di dalam Bible, justru ketika Muhammad menjadi nabi yang memberikan kesaksiannya adalah Allah sendiri di dalam Al Qur’an.

Dan itu tertulis di dalam beberapa ayat Al Qur’an sebagai berikut:

Qs. 21 Al Anbiyaa 107

Qs. 34 Saba’ 28

Qs. 33 Al Ahzaab 40

Dari beberapa ayat Al Qur’an tersebut, sangat jelas bahwa Muhammad itu benar-benar seorang nabi. Dan yang memberikan kesaksian yaitu Allah SWT sendiri. Sementara Musa menjadi nabi atas kesaksian Harun, saudaranya sendiri. Walaupun Harun yang memberikan kesaksian, umat Islam yakin memang Musa itu benar-benar seorang nabi. Tapi umat Islam tidak menganggap itu sebagai nepotisme, walaupun itu kesaksian saudaranya sendiri.

Benarkah nabi Muhammad menjiplak Al Qur’an dari Bible?

Foto oleh: Syed Aoun Abbas

KRISTEN: Nabi Muhammad itu bukan buta huruf, beliau orang pintar. Bahkan jenius. Saking jeniusnya, beliau bisa jiplak Al Qur’an dari Bible milik kami. Karena Bible jelas turun duluan, kan?

JAWABAN: Menuduh bahwa nabi Muhammad SAW bukan buta huruf adalah suatu kebohongan. Kami umat Islam percaya bahwa beliau benar-benar seorang nabi yang ummi, tidak bisa baca dan tulis. Ketika pertama kalinya Malaikat Jibril menyampaikan wahyu Allah kepada beliau dengan berkata:

Karena beliau (nabi Muhammad) tidak membacanya, maka malaikat mendesak beliau sampai tiga kali supaya beliau membacanya. Tapi beliau tetap menjawab “Aku tidak dapat membaca”. Akhirnya malaikat menuntun beliau dengan mengejanya, sehingga beliau bisa hafal di luar kepala.

Jika dituduh beliau pintar dan jenius tidak masalah. Memang bisa saja beliau pintar dan jenius walau tidak bisa membaca, namun karena dituduh Al Qur’an menjiplak dari Bible, itu jelas tuduhan yang mengada-ada, tuduhan yang keliru.

Walau Bible turun lebih dahulu dari Al Qur’an, tidak berarti bahwa Al Qur’an menjiplakdari Bible. Bagaimana mungkin nabi Muhammad bisa menjiplak Al Qur’an dari Bible jika beliau tidak bisa baca dan tulis?

Jika Al Qur’an adalah jiplakan nabi Muhammad SAW dari Bible, berarti terdapat banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an yang bunyinya persis karena copy paste. Pertanyaannya adalah: “Mana ayat Al Qur’an yang bunyinya persis sama titik dan komanya dengan ayat-ayat di Bible?”

InsyaaAllah tidak akan ditemukan walau satu ayat saja. Namun jika ada ayat yang bunyinya mirip-mirip, itu wajar. Sebab sebagian dari isi Bible Allah wahyukan kembali kepada nabi Rasulullah SAW. Justru Bible-lah yang saling menjiplak satu sama lainnya. Contoh:

Yesaya 37:1-82 Raja-raja 19:1-8
Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.Segera sesudah raja Hizkia mendengar itu, dikoyakkannyalah pakaiannya dan diselubunginyalah badannya dengan kain kabung, lalu masuklah ia ke rumah TUHAN.
Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.Disuruhnyalah juga Elyakim, kepala istana, Sebna, panitera negara, dan yang tua-tua di antara para imam, dengan berselubungkan kain kabung, kepada nabi Yesaya bin Amos.
Berkatalah mereka kepadanya: “Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.Berkatalah mereka kepadanya: “Beginilah kata Hizkia: Hari ini hari kesesakan, hari hukuman dan penistaan; sebab sudah datang waktunya untuk melahirkan anak, tetapi tidak ada kekuatan untuk melahirkannya.
Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!”Mungkin TUHAN, Allahmu, sudah mendengar segala perkataan juru minuman agung yang telah diutus oleh raja Asyur, tuannya, untuk mencela Allah yang hidup, sehingga TUHAN, Allahmu, mau memberi hukuman karena perkataan-perkataan yang telah didengar-Nya. Maka baiklah engkau menaikkan doa untuk sisa yang masih tinggal ini!”
Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,Ketika pegawai-pegawai raja Hizkia sampai kepada Yesaya,
berkatalah Yesaya kepada mereka: “Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.berkatalah Yesaya kepada mereka: “Beginilah kamu katakan kepada tuanmu: Beginilah firman TUHAN: Janganlah engkau takut terhadap perkataan yang kaudengar yang telah diucapkan oleh budak-budak raja Asyur untuk menghujat Aku.
Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri.”Sesungguhnya, Aku akan menyuruh suatu roh masuk di dalamnya, sehingga ia mendengar suatu kabar dan pulang ke negerinya; Aku akan membuat dia mati rebah oleh pedang di negerinya sendiri.”
Ketika juru minuman agung pulang, didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Libna; sebab sudah didengarnya bahwa raja telah berangkat dari Lakhis.Ketika juru minuman agung pulang, didapatinyalah raja Asyur berperang melawan Libna; sebab sudah didengarnya bahwa raja telah berangkat dari Lakhis.

Terbukti justru Bible-lah yang saling jiplak menjiplak, karena bunyinya persis sama titik komanya. Padahal kitab Yesaya ditulis pada tahun 700-690 sebelum masehi. Sementara kitab 2 Raja-raja ditulis pada tahun 560-550 sebelum masehi. Jarak penulisan kedua kitab tersebut sekitar 140 tahun, tapi kok bunyinya sama persis? Jadi tuduhan bahwa Al Qur’an menjiplak dari Bible tidak terbukti. Justru Bible-lah yang terbukti saling menjiplak satu sama lainya.

Credits: Ustadz Insan LS. Mokoginta rahimahullah

Yesus tau hari kiamat, berarti Yesus itu Tuhan?

Foto oleh: USGS

KRISTEN: Menurut Al Qur’an, yang tahu tentang hal ghaib hanyalah Allah SWT (Qs. 31 Luqman 34). Sementara Yesus tahu tentang kiamat (Qs. 43 Az Zukhruf 61). Berarti Yesus itu adalah Tuhan atau Allah.

JAWABAN: Apakah benar Al Qur’an mengatakan seperti itu, bahwa Yesus tahu tentang kiamat, berarti Yesus adalah Tuhan?

Berikut Qs. 31 Lukman 34:

Benar bahwa ilmu tentang hal yang ghaib, termasuk hari kiamat hanya Allah SWT saja yang tahu. Sementara menurut missionaris/penginjil, Yesus tahu hari kiamat, berarti Yesus itu adalah Tuhan. Mereka mendasarkan pada Qs. 43 Az Zukhruf 61, dianggap Yesus tahu kiamat, berarti Yesus itu Tuhan. Mari kita lihat isi Qs. 43 Az Zukhruf 61.

Pengertian ayat tersebut, bukan berarti Yesus tahu kapan terjadinya hari kiamat. Tapi kedatangan Yesus di akhir zaman nanti merupakan pertanda bahwa kiamat sudah dekat.

Sungguh aneh, ayat Al Qur’an tersebut mereka paksakan bahwa Yesus tahu kapan terjadi hari kiamat. Sementara menurut Bible mereka sendiri, Yesus mengaku dengan jujur bahwa dia tidak tahu kapan terjadinya hari kiamat. Simak kesaksian Yesus berikut ini:

Matius 24:26

Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri.”

Markus 13:32

Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja.”

Bagaimana mungkin Yesus tahu kapan terjadinya hari kiamat, musim berbuah pohon ara saja Yesus tidak tahu. Perhatikan ayat Bible berikut:

Markus 11:12-14

(12) Keesokan harinya sesudah Yesus dan kedua belas murid-Nya meninggalkan Betania, Yesus merasa lapar. (13) Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. (14) Maka kata-Nya kepada pohon itu: “Jangan lagi seorangpun makan buahmu selama-lamanya!” Dan murid-murid-Nyapun mendengarnya.

Dari bunyi ayat tersebut, dapat kita simpulkan sebagai berikut:

  1. Setiap yang merasa lapar, pasti bukan Tuhan
  2. Yesus merasa lapar, berarti Yesus bukan Tuhan
  3. Setiap yang tidak bisa mengetahui dari jarak jauh, pasti bukan Tuhan
  4. Yesus tidak bisa melihat dari jarak jauh, berarti Yesus bukan Tuhan
  5. Jika Yesus itu Tuhan, walau dari jarak jauh tanpa mendekat, mestinya dia tahu pohon ara itu ada buahnya atau tidak
  6. Setiap yang tidak tahu musim berbuah, pasti bukan Tuhan
  7. Yesus tidak tahu musim berbuah, berarti Yesus bukan Tuhan
  8. Jika Yesus itu Tuhan, saat tibah di pohon ara tersebut yang ternyata tidak ada buahnya, kenapa dia tidak perintahkan “Hai pohon ara, keluarkanlah buahmu”
  9. Jika saat itu Yesus bisa perintahkan pohon ara tersebut mengeluarkan buahnya, mungkin Yesus itu Tuhan
  10. Malah karena kesal sudah lapar dan capek-capek mendekat tapi tidak ada buahnya, mengapa justeru pohon aranya yang malah dikutuk? Apa salahnya pohon ara tersebut?

Menjadikan Yesus setara dengan Allah, itu suatu kesalahan yang fatal, sebab Yesus hanyalah seorang utusan Tuhan yang tidak bisa berbuat apa-apa dan tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, kecuali atas kehendak Bapanya.

Simak ucapan Yesus berikut ini:

Yohanes 5:30

Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.

Berdasarka kesaksian Yesus sendiri pada ayat tersebut, dapat kita simpulkan:

  1. Setiap yang tidak dapat berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, pasti bukan Tuhan
  2. Yesus tidak dapat berbuat apa-apa atas dirinya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan
  3. Setiap yang tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, pasti bukan Tuhan
  4. Yesus tidak bisa menuruti kehendaknya sendiri, berarti Yesus bukan Tuhan
  5. Setiap yang mengaku diutus oleh Tuhan, pasti bukan Tuhan
  6. Yesus mengaku dia diutus oleh Tuhan, berarti Yesus bukan Tuhan

Kesimpulannya, Yesus bukan Tuhan, tapi hanyalah seorang utusan Tuhan. Pengakuan Yesus yang jujur seperti pada ayat di bawah ini, jelas sekali menunjukkan bahwa Yesus bukan Tuhan, sebab kata Yesus, Bapa (Allah) lebih besar dari dirinya sendiri.

Yohanes 14:28

Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku.

Credits: Ustadz Insan LS. Mokoginta rahimahullah

Jawaban dari belum pantas berhijab karena tingkah laku belum baik

Foto oleh: Rizal

Terkadang ada orang yang menyuruh untuk seorang wanita melepas hijab karena di pikirannya, kelakuan wanita tersebut belum baik.

Di sini ada 2 hal yang berbeda. Hijab dan kelakuan yang belum baik. Misalkan ada seorang wanita berhijab yang merokok.

Hijab adalah hal wajib yang diperintahkan Allah untuk semua wanita muslimah untuk menjaga dan menghormati wanita tersebut. Sedangkan merokok adalah suatu keburukan yang tidak seharusnya dilakukan.

Berikut dalil-dalil di Al Qur’an akan wajibnya wanita muslimah memakai hijab:

Surat Al-Ahzab (33) ayat 59

Surat Al-A’raf (7) ayat 26

Surat An-Nur (24) ayat 31

Bahkan dalam Kristen, dalil di Bible pun ada. Yaitu di 1 Korintus 11 ayat 5-6, yang berbunyi:

Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat  dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.

(1 Korintus 11:5-6)

Bahkan di Bible, wanita yang tidak menudungi kepala harus dicukur semua rambutnya atau dibotaki!

Ibarat suatu perusahaan mewajibkan karyawannya untuk masuk ke kantor setiap hari. Dalam pelaksanaannya mereka masuk ke kantor namun ada yang benar-benar bekerja ada yang hanya main-main dan bersenda gurau saja.

Sama halnya dengan wanita berhijab yang merokok. Hijabnya harus dipertahankan, sedangkan kegiatan merokoknya harus dihilangkan. Jangan lantas hijabnya yang dihilangkan.

Jawaban dari tunjukilah jalan yang lurus

Foto oleh: Nick Fewings
Surat Al-Fatihah ayat 6

Ada orang-orang yang memfitnah bahwasannya maksud dari surat Al-Fatihah ayat 6 adalah apa yang ada di Bible pada Yohanes 14:6.

(Yohanes 14:6 TB)

Kenapa dari Al Qur’an malah lanjut ke Bible??

Padahal yang dimaksud dari jalan yang lurus pada surat Al-Fatihah ayat 6 adalah pada ayat selanjutnya (Al-Fatihah ayat 7).

Surat Al-Fatihah ayat 7

Jawaban dari nabi Isa satu-satunya nabi yang terkemuka di dunia dan di akhirat

Foto oleh: Malik Shibly

Terkadang ada orang yang bertanya “Bukankah pada surat Ali ‘Imran ayat 45 nabi Isa adalah satu-satunya nabi yang terkemuka di dunia dan di akhirat?”

Surat Ali ‘Imran ayat 45

Untuk menjawab ini sangatlah simple. Ya memang nabi Isa adalah nabi yang terkemuka di dunia dan di akhirat. Tapi bukan hanya nabi Isa saja. Nabi Musa pun demikian. Bisa kita lihat pada surat Al-Ahzab ayat 69.

Surat Al-Ahzab ayat 69

Baik pada surat Ali ‘Imran ayat 45 maupun surat Al-Ahzab 69, keduanya memakai kata yang sama, yaitu وَجِيۡهًا yang memiliki arti terkemuka atau terhormat.

Dengan demikian, bukan nabi Isa-lah satu-satunya nabi yang terkemuka di dunia dan akhirat. Nabi Musa pun demikian.